Info Terbaru Covid-19 Dunia : WHO Mengkhawatirkan Lonjakan Covid-19 Hingga Varian Delta di Inggris
Jakarta - Penyebaran COVID-19 di dunia masih terus terjadi. Kami merangkum sejumlah kabar terbaru soal corona dunia pada Jumat (18/6).
Kabar tersebut mulai dari WHO yang cemas akan adanya lonjakan COVID-19 di Indonesia hingga corona varian Delta yang semakin merebak di Inggris.
Sebanyak 760 ribu warga Korea Selatan akan menerima dosis campuran vaksin COVID-19.
Untuk vaksinasi dosis pertama mereka akan menerima vaksin buatan AstraZeneca. Sedangkan dosis dua ratusan ribu warga Korsel bakal disuntik vaksin buatan Pfizer.
Kedua vaksin ini memiliki system yang berbeda. AstraZeneca memakai system adenovirus, sedangkan Pfizer memakai system mRNA.
Pemerintah Korsel menyatakan, pencampuran vaksin dilakukan lantaran keterlambatan pengiriman vaksin di bawah skema COVAX. Otoritas kesehatan memastikan, penggunaan vaksin berbeda itu dipastikan aman.
Pemerintah Israel akan memberikan satu juta lebih dosis vaksin COVID-19 ke Palestina. Donasi Israel diberikan untuk mempercepat vaksinasi di negara tersebut. Namun, yang diberikan adalah vaksin yang akan kedaluwarsa.
Pemberian vaksin tersebut diumumkan kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennet. Mereka menyebut, Israel dan Otoritas Palestina telah menjalin kesepakatan terkait vaksin.
"Israel akan memberikan 1 juta sampai 1,4 juta vaksin Pfizer," kata kantor PM Israel seperti dikutip dari Reuters.
"Vaksin yang akan diberikan adalah yang segera kedaluwarsa. Mereka menyetujui ini mengingat fakta untuk saat ini stok vaksin di Israel masih memenuhi kebutuhan," sambung dia.
Pernyataan Bennett dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Mereka menyebut, vaksin dari Israel akan diterima pada Agustus atau September.
WHO mengkhawatirkan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia. Pada Kamis (17/6). Sebab, penambahan kasus corona di Indonesia melonjak tajam. Dalam 24 jam, muncul 12 ribu lebih kasus baru. Penambahan tersebut merupakan yang terbesar sejak Januari 2021 lalu.
Dalam laporan situasi yang diluncurkan WHO pada Kamis (17/6) diakui peningkatan tajam hunian tempat tidur rumah sakit usai lonjakan kasus terjadi, telah menjadi kekhawatiran besar mereka.
WHO pun meminta Pemerintah Indonesia segera bertindak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberlakukan pembatasan kegiatan sosial skala besar.
" Dengan meningkatnya penularan akibat varian yang kami khawatirkan, diperlukan tindakan cepat untuk mengatasi situasi ini di berbagai provinsi," sebut laporan WHO seperti dikutip dari Associated Press.
Merespons kondisi pandemi yang semakin membaik, pemerintah Belanda pelan-pelan mulai menghapuskan prokes di negaranya. Tidak perlu menunggu terlalu lama, mulai akhir Juni ini beberapa acara besar di Belanda tidak perlu lagi mengikuti aturan jaga jarak 1,5 meter atau social distancing.
Peraturan ini merupakan rekomendasi dari studi yang dilakukan oleh Fieldlab Events, yaitu sebuah inisiatif kolaborasi pemerintah Belanda yang menganalisa jalannya berbagai kegiatan di tengah pandemi.
Hasilnya menunjukkan bahwa jenis acara apa pun dapat dilakukan secara typical asalkan mereka yang berpartisipasi menunjukkan hasil tes negatif dari virus corona, bukti bahwa sudah divaksin, atau bukti bahwa baru sembuh dari infection corona. Selain itu, pengelola kegiatan juga harus mampu mengontrol arus keluar masuk pengunjung di tempat acara.
Tidak tanggung-tanggung, acara yang dapat memenuhi semua hal tersebut akan diperbolehkan untuk mengakomodir hingga 25 ribu orang. Peserta kegiatan atau pengunjung acara juga tidak perlu menjaga jarak atau memakai masker selama acara berlangsung.
Acara yang dimaksud adalah konser musik, festival kuliner, acara budaya seperti di dalam museum dan bioskop, dan acara olahraga seperti pertandingan bola. Artinya, kursi penonton di stadion atau di bioskop dapat diisi penuh selama pengunjung menunjukkan bukti-bukti bebas dari infection corona.
Mulai akhir Juni sampai akhir Juli, semua acara yang berlangsung selama kurang dari 24 jam dapat menerapkan hal tersebut. Namun setelah bulan Juli, acara yang berlangsung lebih dari satu hari juga bisa merasakan hak istimewa tersebut.
Varian corona Delta menjadi penyumbang tertinggi peningkatan kasus COVID-19 di Inggris sejak Mei lalu. Hal tersebut terungkap dari sebuah studi prevalensi yang dilakukan oleh Imperial University London pada Kamis (17/6).
Prevalensi sendiri adalah jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah.
Dikutip dari Reuters, Pemerintah Inggris menyatakan information studi prevalensi ini membantu Perdana Menteri Boris Johnson dalam mengambil sikap soal lockdown Inggris, yang pada akhirnya diperpanjang hingga sebulan ke depan.
Virus corona varian Delta, yang pertama ditemukan di India, menyumbang hingga 50% dalam peningkatan infeksi COVID-19 saat ini di Inggris.
Kabar tersebut mulai dari WHO yang cemas akan adanya lonjakan COVID-19 di Indonesia hingga corona varian Delta yang semakin merebak di Inggris.
760 Ribu Warga Korsel Bakal Divaksin COVID-19 Campur Astrazeneca-Prizer
Sebanyak 760 ribu warga Korea Selatan akan menerima dosis campuran vaksin COVID-19.
Untuk vaksinasi dosis pertama mereka akan menerima vaksin buatan AstraZeneca. Sedangkan dosis dua ratusan ribu warga Korsel bakal disuntik vaksin buatan Pfizer.
Kedua vaksin ini memiliki system yang berbeda. AstraZeneca memakai system adenovirus, sedangkan Pfizer memakai system mRNA.
Pemerintah Korsel menyatakan, pencampuran vaksin dilakukan lantaran keterlambatan pengiriman vaksin di bawah skema COVAX. Otoritas kesehatan memastikan, penggunaan vaksin berbeda itu dipastikan aman.
Israel Beri Palestina Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 yang Akan Kedaluwarsa
Pemerintah Israel akan memberikan satu juta lebih dosis vaksin COVID-19 ke Palestina. Donasi Israel diberikan untuk mempercepat vaksinasi di negara tersebut. Namun, yang diberikan adalah vaksin yang akan kedaluwarsa.
Pemberian vaksin tersebut diumumkan kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennet. Mereka menyebut, Israel dan Otoritas Palestina telah menjalin kesepakatan terkait vaksin.
"Israel akan memberikan 1 juta sampai 1,4 juta vaksin Pfizer," kata kantor PM Israel seperti dikutip dari Reuters.
"Vaksin yang akan diberikan adalah yang segera kedaluwarsa. Mereka menyetujui ini mengingat fakta untuk saat ini stok vaksin di Israel masih memenuhi kebutuhan," sambung dia.
Pernyataan Bennett dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Mereka menyebut, vaksin dari Israel akan diterima pada Agustus atau September.
WHO Cemas soal Lonjakan COVID-19 di RI
WHO mengkhawatirkan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia. Pada Kamis (17/6). Sebab, penambahan kasus corona di Indonesia melonjak tajam. Dalam 24 jam, muncul 12 ribu lebih kasus baru. Penambahan tersebut merupakan yang terbesar sejak Januari 2021 lalu.
Dalam laporan situasi yang diluncurkan WHO pada Kamis (17/6) diakui peningkatan tajam hunian tempat tidur rumah sakit usai lonjakan kasus terjadi, telah menjadi kekhawatiran besar mereka.
WHO pun meminta Pemerintah Indonesia segera bertindak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberlakukan pembatasan kegiatan sosial skala besar.
" Dengan meningkatnya penularan akibat varian yang kami khawatirkan, diperlukan tindakan cepat untuk mengatasi situasi ini di berbagai provinsi," sebut laporan WHO seperti dikutip dari Associated Press.
Belanda Hapus Prokes Acara Besar
Merespons kondisi pandemi yang semakin membaik, pemerintah Belanda pelan-pelan mulai menghapuskan prokes di negaranya. Tidak perlu menunggu terlalu lama, mulai akhir Juni ini beberapa acara besar di Belanda tidak perlu lagi mengikuti aturan jaga jarak 1,5 meter atau social distancing.
Peraturan ini merupakan rekomendasi dari studi yang dilakukan oleh Fieldlab Events, yaitu sebuah inisiatif kolaborasi pemerintah Belanda yang menganalisa jalannya berbagai kegiatan di tengah pandemi.
Hasilnya menunjukkan bahwa jenis acara apa pun dapat dilakukan secara typical asalkan mereka yang berpartisipasi menunjukkan hasil tes negatif dari virus corona, bukti bahwa sudah divaksin, atau bukti bahwa baru sembuh dari infection corona. Selain itu, pengelola kegiatan juga harus mampu mengontrol arus keluar masuk pengunjung di tempat acara.
Tidak tanggung-tanggung, acara yang dapat memenuhi semua hal tersebut akan diperbolehkan untuk mengakomodir hingga 25 ribu orang. Peserta kegiatan atau pengunjung acara juga tidak perlu menjaga jarak atau memakai masker selama acara berlangsung.
Acara yang dimaksud adalah konser musik, festival kuliner, acara budaya seperti di dalam museum dan bioskop, dan acara olahraga seperti pertandingan bola. Artinya, kursi penonton di stadion atau di bioskop dapat diisi penuh selama pengunjung menunjukkan bukti-bukti bebas dari infection corona.
Mulai akhir Juni sampai akhir Juli, semua acara yang berlangsung selama kurang dari 24 jam dapat menerapkan hal tersebut. Namun setelah bulan Juli, acara yang berlangsung lebih dari satu hari juga bisa merasakan hak istimewa tersebut.
Corona Delta di Inggris
Varian corona Delta menjadi penyumbang tertinggi peningkatan kasus COVID-19 di Inggris sejak Mei lalu. Hal tersebut terungkap dari sebuah studi prevalensi yang dilakukan oleh Imperial University London pada Kamis (17/6).
Prevalensi sendiri adalah jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah.
Dikutip dari Reuters, Pemerintah Inggris menyatakan information studi prevalensi ini membantu Perdana Menteri Boris Johnson dalam mengambil sikap soal lockdown Inggris, yang pada akhirnya diperpanjang hingga sebulan ke depan.
Virus corona varian Delta, yang pertama ditemukan di India, menyumbang hingga 50% dalam peningkatan infeksi COVID-19 saat ini di Inggris.
Komentar
Posting Komentar